IsuKini – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, mengunjungi kantor Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meninjau pusat kendali pemantauan data.
Dalam kunjungan tersebut, Menko Hadi turut serta dalam apel bersama BSSN dan Computer Security Incident Response Team (CISRT) dari seluruh Indonesia.
Perlu diketahui, CISRT adalah tim yang menyediakan layanan keamanan, pemantauan, dan tanggap terhadap insiden siber yang terjadi di instansi atau daerah.
Dalam apel tersebut, Menko Hadi menekankan pentingnya peran BSSN dalam melindungi data nasional dari serangan siber.
Ia mengajak semua pihak di BSSN untuk bekerja sama memperkuat sistem pengamanan data. “Saya mengingatkan kepada seluruh pihak, kita adalah bangsa besar dengan sumber daya manusia yang hebat dan cerdas, terutama di bidang IT yang harus kita kuasai,” ujar Menko Hadi, Selasa (2/7/24).
Baca Juga : 7 Langkah Ampuh Melindungi Data dari Ransomware
Selain kepada BSSN pusat, Menko Hadi juga meminta CISRT di seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan demi melindungi data negara.
“CISRT ini jangan hanya menjadi ikon tanpa fungsi. Harus terus melaksanakan tugas dengan baik, memonitor, merespons, dan siap menangani masalah siber,” tambahnya.
Sebelumnya, Menko Hadi telah meminta BSSN untuk memegang kendali utama dalam pengawasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang diretas sejak 20 Juni 2024.
Langkah ini diperlukan agar pengawasan PDNS 2 dapat dilakukan dengan lebih efektif melalui koordinasi dengan BSSN. Pemantauan oleh BSSN akan mencakup data dan aktivitas pegawai di PDNS 2 serta penerimaan notifikasi tertentu.
Selain itu, BSSN juga akan mengawasi penggunaan kata sandi di internal PDNS 2. Menko Hadi yakin, dengan keterlibatan BSSN dalam pengawasan, keamanan data instansi pemerintah di PDNS 2 akan semakin terjaga.
Baca Juga : Serangan Ransomware 210 Instansi Pemerintah Terdampak Kebocoran Data